Studi termodinamika statistik terhadap tetapan laju reaksi
Rahmat Gunawan1, Susanto Imam Rahayu2
1Program Studi Kimia FMIPA
Universitas Mulawarman
2Program Studi Kimia FMIPA
Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Telah dibahas suatu
koreksi terhadap tetapan laju reaksi: . Pembahasan bertolak dari hasil penelitian Zewail dan Atkins yang
menurunkan data senyawa keadaan transisi. Perhitungan bertolak dari persamaan
Polanyi, secara termodinamika statistik, yang telah dimodifikasi dengan memasukkan
integral tumbukan reaktif, dan diselesaikan melalui metoda gangguan
Chapman-Enskog. Pada tahap Navier-Stokes didapat suatu koreksi terhadap tetapan
laju reaksi, yang mengandung suatu faktor koreksi tetapan laju reaksi, z. Faktor koreksi
ini penting untuk diaplikasikan pada perhitungan besar efek laju reaksi yang
selama ini dikenal. Hasil perhitungan pada konsep kinetika kimia adalah pada
harga menghasilkan koreksi sebesar 8%
dari harga tetapan laju raksi semula. Diharapkan masalah ketidak-sempurnaan
laju reaksi baik pada skala laboratorium maupun industri dapat pelajari.
Kata kunci: Persamaan
polanyi, metoda Chapman-Enskog, tetapan laju reaksi, faktor koreksi
Abstract
The correction of reaction rate coefficient was
developed for reaction type: . This research topic based from the research of Zewail and
Atkins who was derivative of the transition state compound. Computed based from
Polanyi equation, statistical thermodynamically, have modified with include
reactive collusion integral form, and solution with Chapman-Enskog Perturbation
Methods. The Navier-Stokes level determinant a correction to coefficient of
reaction rate, that contains the correction factor , z. The correction factor very important to applied for effect of reaction rate. The value of
computed for chemical kinetic concept are for correction about 8%
of initial of reaction rate coefficient. It also offers new possibilities for
the control of reactivity for reaction rate of industries and laboratories
scale.
Word key: Polanyi
equation, Chapman-Enskog Methods, coefficient of reaction rate, correction
factor
I. Pendahuluan
Dalam sistem
dinamika reaksi kimia, masalah laju reaksi dan tetapan laju reaksi sudah sangat
besar peranannya. Banyak permasalahan baik dalam skala laboratorium maupun
industri dapat diselesaikan dengan baik. Para
peneliti terdahulu mulai dari Arrhenius, Polanyi, Atkins, dan lain sebagainya,
hingga Zewail, telah sangat berjasa dalam menjelaskan masalah dinamika kimia
atau kinetika kimia terutama masalah laju suatu reksi.
Namun ada
sedikit masalah, yaitu kenapa penerapan teori kinetika kimia ini masih
mengahsilkan residu yang cukup mengganggu?, misal: munculnya hasil samping yang
tidak diharapkan, biaya produksi yang tinggi akibat salah dalam perhitungan
temperetur untuk reaksi tertentu? Salah dalam perhitungan konsentrasi reaktan
yang harus digunakan? dan lain-lainnya.
Pada topik
riset ini, akan diusulkan temuan hipotetik dan pertanyaan hipotetik serta langsung
membuat hipotesa baru tentang tetapan laju reaksi. Penulis mencoba menjawab
atas pertanyaan di atas, yang walaupun sederhana, diharapkan bisa membuka jalan
untuk menyempurnakan teori kinetika kimia
II. Metode
Metoda yang dipakai adalah metoda
teori, yaitu: intuisi fisika dan perhitungan matematika:
2.1 Intuisi
fisika
Yaitu dengan mempelajari hasil penelitian sebagai berikut:
a.
Atkins,1 mempelajari adanya vibrasi pada senyawa
transisi atau kompleks teraktivasi.
Kurva di atas adalah Kurva Energy vs Reaction Coordinate yang
diperbesar pada puncak kurvanya. Terlihat adanya tingkat-tingkat energi
vibrasi, n, pada senyawa transisi, yang secara
termodinamika statistik dinyatakan dengan fungsi partisi vibrasi, Q[A---B---C].
b.
Zewail,2 melalui femtochemistry mampu mengamati senyawa
pada keadaan transisi dan muncul pernyataan bahwa senyawa pada keadaan transisi
adalah produk yang dapat diisolasi
Kurva di atas
adalah Surface Energy Potential yang
menerangkan proses terjadinya tumbukan reaktif:
dan keadaan
transisi yang bervibrasi. Tetapan keseimbangan saat keadaan transisi:
c.
Pertanyaan
hipotetik
Dari kedua peneliti di atas muncul pertanyaan
hipotetik: Apakah ada tetapan laju reaksi dari senyawa keadaan transisi menuju
senyawa produk?
2.2 Perhitungan
Matematika
Yaitu dengan
mempelajari dan mengembangkan persamaan berikut:
a.
Polanyi,2
mengembangkan persamaan tetapan laju reaksi Arrhenius,
yaitu:
menjadi
persamaan tetapan laju reaksi sebagai transition-state
theory, yaitu:
b.
Metoda Gangguan Chapman-Enskog,3
yaitu menyelesaikan persamaan Boltzmann dengan tahap pendekatan Euler dan Navier-Stokes.
Metoda ini akan mendukung dan menjelaskan fenomena transport baru, yang
diusulkan oleh Karplus dan kawan-kawan, untuk menjelaskan
aliran tumbukan reaktif yang menghasilkan produk reaksi, yaitu chemical reactive transport yang terdiri dari: chemical reactive flux, Jr
, dan reactive transport coefficient,
t.4
III. Hasil Penelitian
Pada metode
perhitungan matematika, persamaan Polanyi dikoreksi melalui metode gangguan
Chapman-Enskog dan menghasilkan tahap koreksi sebagai berikut:
1.
Tahap Euler menghasilkan persamaan chemical reactive
flux Polanyi:5
2.
Tahap Navier-Stokes menghasilkan koreksi persamaan chemical
reactive flux Polanyi, yaitu dengan munculnya reactive transport coefficient:5
dimana:
Pada tahap ini, dapat disusun
koreksi terhadap tetapan laju reaksi:
dimana z adalah faktor koreksi
tetapan laju reaksi, yaitu sebesar:5
Dari intuisi fisika dan
perhitungan di atas, maka didapat bahwa tetapan laju suatu reaksi akan
terkoreksi dengan munculnya faktor koreksi tetapan laju reaksi, z.
Faktor koreksi ini penting untuk menghitung besar efek laju reaksi yang selama
ini dikenal. Sehingga tetapan
laju suatu reaksi dan penulisan pada mekanisme reaksi adalah:5
2.3 Penerapan faktor koreksi pada
konsep kinetika kimia
Koreksi
terhadap tetapan laju reaksi kimia, untuk sistem bereaksi dua komponen: , dapat dijelaskan pada tabel 1, yaitu dengan memperhitungkan
harga-harga energi aktivasi dan faktor koreksi yang dihasilkan.
Tabel
1. Perhitungan koreksi tetapan laju reaksi untuk setiapharga energi aktovasi
tetapan laju reaksi terkoreksi,
|
|
energi
aktivasi,
|
faktor koreksi, , (%)
|
1
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4
|
4
|
6
|
5
|
8
|
6
|
6
|
7
|
5
|
8
|
3
|
Dari tabel ini dapat dijelaskan
bahwa pada, menghasilkan koreksi sebesar 8% dari harga tetapan
laju reaksi semula. Harga ini sangat kecil dibandingkan harga tetapan laju reaksi,
tetapi secara molekular harga ini sangat penting untuk dipelajari efeknya
terutama pada:
1.
laju reaksi
2.
konsentrasi reaktan
3.
temperatur reaksi
IV. Kesimpulan
- Senyawa pada keadaan transisi adalah produk yang dapat diamati dan dapat diisolasi
- Adanya Hipotesa tentang mekanisme reaksi baru, yaitu dari zat dalam keadaan transisi menuju produk akhir reaksi
- Secara total terlihat adanya koreksi terhadap tetapan laju reaksi, dengan munculnya faktor koreksi, z.
- Penerapan faktor koreksi pada konsep kinetika kimia adalah pada menghasilkan koreksi sebesar 8% dari harga tetapan laju reaksi semula.
Pustaka
1.
P.W.
Atkins, Physical
Chemistry, Oxford,
1998
2.
H.
Zewail, J. Phys.
Chem., 104, 5660-5694, 2000
3.
J.
O. Hirschfelder, C. F. Curtiss and R. B. Bird, Molecular Theory of Gases and Liquids, New York, John Wiley,
1964
4.
Shizgal
and M. Karplus, J.
Chem.Phys.,52, 4262 (1970)
5.
R. Gunawan, Tesis,
Program Magister Kimia, Departemen Kimia ITB, 2001
Betway Betway in Korea (Alternative Name in Korea) | Sports betting
BalasHapusFind out 1xbet about the Betway registration in Korea and how to register with the best sportsbook. Rating: 7/10 제왕카지노 · Review by Lee Myung Min Kim bet365